10 Waqaf Mu`anaqah dalam al-Quran

Pernahkah ketika membaca al-Quran lalu Anda menemukan tanda titik tiga? Tanda titik tiga itu adalah tanda waqaf mu'anaqah. Seringkali juga populer di masyarakat dengan sebutan waqaf titik tiga. Apa pengertian waqaf mu'anaqah? Dan dimana saja tempatnya?

Pengertian

Secara bahasa, kata Mu'anaqah berasal dari bahasa Arab yang artinya punuk. Secara istilah, waqaf Mu'anaqah adalah waqaf atau berhenti pada kalimat yang memiliki 2 kata pemutus (qatha'). Apabila berhenti di kata pertama, maka sambung pada kata kedua. Begitu pula sebaliknya.

Selain disebut waqaf Mu'anaqah, juga disebut dengan nama waqaf Ta'nuq, waqaf Muraqabah, dan waqaf Tajadzub. Tanda waqaf Mu'anaqah disimbolkan dengan titik tiga berbentuk segitiga (2 buah untuk 2 kata), bukan titik tiga sejajar. Perhatikan contoh di bawah ini

Cara membaca waqaf Mu'anaqah adalah dengan memilih berhenti pada kata pertama atau kata kedua. Jika berhenti pada kata pertama, maka tidak boleh berhenti lagi di kata kedua. Sebaliknya, jika berhenti di kata kedua, maka tidak boleh berhenti di kata pertama.

Berhenti di salah satu tanda Mu'anaqah adalah jaiz (boleh), dengan tetap mengikuti tata cara membaca waqaf Mu'anaqah karena hal itu berkaitan dengan lafadz dan makna. Meskipun begitu, di antara dua pilihan waqaf Mu'anaqah, beberapa ada yang lebih memilih salah satu dari keduanya.

10 Waqaf Mu'anaqah

Waqaf Mu'anaqah tidak banyak ditemukan dalam al-Quran. Terkadang tempat tanda Waqaf Mu'anaqah di Mushaf Madinah berbeda dengan Mushaf Standar Indonesia. Berikut ini penulis cari 10 Waqaf Mu'anaqah yang ada atau berbeda antara baik di Mushaf Indonesia maupun Mushaf Madinah.

1. QS Al-Baqarah ayat 2

Ini adalah waqaf Mu'anaqah yang paling populer. Sama-sama ada baik di Mushaf Standar Indonesia maupun mushaf Standar Madinah. Terletak di QS Al-Baqarah ayat 2 yang berbunyi sebagai berikut :

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ

"Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa"

Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Al-Baqarah ayat 2 ini terletak di kata "La Rayba" dan kata "Fihi". Boleh berhenti di salah satu tanda. Kebanyakan mufasir berhenti pada tanda waqaf Mu'anaqah yang kedua di QS Al-Baqarah ayat 2 ini.

2. QS Al-Baqarah ayat 96

Selanjutnya terdapat di QS Al-Baqarah ayat 96. Tanda waqaf Mu'anaqah ini digunakan di Mushaf Standar Indonesia, tidak ada di Mushaf Standar Madinah. QS Al-Baqarah ayat 96 secara lengkap sebagai berikut :

وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ النَّاسِ عَلَىٰ حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا ۚ يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَن يُعَمَّرَ ۗ وَاللَّهُ بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ

"Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan."

Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Al-Baqarah ini terletak di kata "Hayatin" dan "Asyraku". Boleh dipilih salah satu. Di Mushaf Madinah tidak ada tanda Waqaf Mu'anaqah, diganti dengan waqaf jaiz (ج) pada kata "Asyraku".

3. QS Al-Baqarah ayat 195
Tanda Waqaf Mu'anaqah berikutnya masih di surah al-Baqarah tepatnya ayat 195. Tanda waqaf Mu'anaqah ini ada di Mushaf Standar Indonesia dan ada di Mushaf Standar Madinah. Berikut ayat lengkapnya

وَأَنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلَا تُلْقُوا بِأَيْدِيكُمْ إِلَى التَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوا ۛ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

"Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik."

Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Al-Baqarah ayat 195 ini terletak di kata "at-Tahlukati" dan "wa Ahsinu". Boleh dipilih salah satu. Sedangkan yang banyak dipakai adalah waqaf di tanda yang kedua yakni kata "wa Ahsinu".

4. QS Ali Imran ayat 30
Berikutnya masuk ke surah Ali Imran. Terdapat tanda Waqaf Mu'anaqah tepatnya di ayat 30. Tanda Waqaf Mu'anaqah ini terdapat di Mushaf Standar Indonesia, dan tidak ada di Mushaf Standar Madinah. Berikut ayat lengkapnya :


يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُّحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِن سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ 

"Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya."

Tanda waqaf Mu'anaqah di QS Ali Imran ini terletak di kata "Muhdharan" dan "Min Su'". Boleh dipilih salah satu. Di Mushaf Madinah tidak ada tanda waqaf Mu'anaqah dan tidak diberi tanda waqaf lainnya.

5. QS Al-Maidah ayat 26
Waqaf Mu'anaqah berikutnya, terdapat di Mushaf Standar Madinah tetapi tidak di Mushaf Standar Indonesia, yaitu QS Al-Maidah ayat 26 yang lengkapnya sebagai berikut :

قَالَ فَإِنَّهَا مُحَرَّمَةٌ عَلَيْهِمْ ۛ أَرْبَعِينَ سَنَةً ۛ يَتِيهُونَ فِي الْأَرْضِ ۚ فَلَا تَأْسَ عَلَى الْقَوْمِ الْفَاسِقِينَ

Allah berfirman: "(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu".

Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Al-Maidah ayat 26 ini terletak di kata "Alayhim" dan kata "Sanatan". Boleh berhenti di salah satu tanda. Di Mushaf Indonesia, tidak diberikan waqaf Mu'anaqah diganti waqaf jaiz (ج) pada kata "sanatan".

6. QS Al-Maidah ayat 31-32
Berbeda dengan Waqaf Mu'anaqah sebelumnya, kali ini di Mushaf Standar Indonesia memakai tanda Waqaf Mu'anaqah, sedangkan di Mushaf Madinah tidak memakai Waqaf Mu'anaqah. Tepatnya di QS Al-Maidah akhir ayat 31 sambung awal ayat 31, berikut ini :

فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الْأَرْضِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ ۚ قَالَ يَا وَيْلَتَا أَعَجَزْتُ أَنْ أَكُونَ مِثْلَ هَٰذَا الْغُرَابِ فَأُوَارِيَ سَوْءَةَ أَخِي ۖ فَأَصْبَحَ مِنَ النَّادِمِينَ ﴿٣١﴾ مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ


(31) Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak menggali-gali di bumi untuk memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Berkata Qabil: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tidak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu aku dapat menguburkan mayat saudaraku ini?" Karena itu jadilah dia seorang diantara orang-orang yang menyesal. (32) Oleh karena itu


Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Al-Maidah ayat 31 - 32 terletak di kata "an-Nadimin" atau akhir ayat 31. Satu lagi di awal ayat 32 atau kata "dzalik". Boleh dipilih salah satu. Mushaf Standar Madinah tidak memberikan tanda Waqaf Mu'anaqah dan tanda waqaf lainnya.

7. QS Al-Maidah ayat 41

Masih di surah Al-Maidah tepatnya ayat 41. Kedua mushaf baik Mushaf Standar Madinah dan Indonesia menggunakan tanda Waqaf Mu'anaqah. Berikut ayat lengkapnya

يَا أَيُّهَا الرَّسُولُ لَا يَحْزُنكَ الَّذِينَ يُسَارِعُونَ فِي الْكُفْرِ مِنَ الَّذِينَ قَالُوا آمَنَّا بِأَفْوَاهِهِمْ وَلَمْ تُؤْمِن قُلُوبُهُمْ ۛ وَمِنَ الَّذِينَ هَادُوا ۛ سَمَّاعُونَ لِلْكَذِبِ سَمَّاعُونَ لِقَوْمٍ آخَرِينَ لَمْ يَأْتُوكَ ۖ يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ مِن بَعْدِ مَوَاضِعِهِ ۖ يَقُولُونَ إِنْ أُوتِيتُمْ هَٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمْ تُؤْتَوْهُ فَاحْذَرُوا ۚ وَمَن يُرِدِ اللَّهُ فِتْنَتَهُ فَلَن تَمْلِكَ لَهُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا ۚ أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَمْ يُرِدِ اللَّهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمْ ۚ لَهُمْ فِي الدُّنْيَا خِزْيٌ ۖ وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ

"Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, yaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka merubah perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di rubah-rubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah". Barangsiapa yang Allah menghendaki kesesatannya, maka sekali-kali kamu tidak akan mampu menolak sesuatupun (yang datang) daripada Allah. Mereka itu adalah orang-orang yang Allah tidak hendak mensucikan hati mereka. Mereka beroleh kehinaan di dunia dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar"

Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Al-Maidah ayat 41 terletak di kata "Qulubuhum" dan "Haduu". Boleh dipilih salah satu dari kedua tanda Waqaf Mu'anaqah di atas.

8. QS Al-A'raf ayat 172
Selanjutnya terdapat di surah al-A'raf tepatnya ayat 172. Kedua mushaf baik Mushaf Standar Madinah dan Mushaf Standar Indonesia menggunakan tanda Waqaf Mu'anaqah pada ayat ini. Berikut ayat lengkapnya

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِن بَنِي آدَمَ مِن ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَن تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"

Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Al-A'raf ayat 172 terletak di kata "Balaa" dan "Syahidna". Boleh dipilih salah satu dari kedua tanda Waqaf Mu'anaqah di atas. Menurut Ibn Jarir, lebih dipilih berhenti di tanda kedua.

9. QS Ibrahim ayat 9
Berikutnya terdapat di surah Ibrahim tepatnya ayat 9. Tanda Waqaf Mu'anaqah pada ayat ini terdapat di Mushaf Standar Madinah dan tidak digunakan di Mushaf Standar Indonesia. Berikut ayat lengkapnya :

أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَبَأُ الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ قَوْمِ نُوحٍ وَعَادٍ وَثَمُودَ ۛ وَالَّذِينَ مِن بَعْدِهِمْ ۛ لَا يَعْلَمُهُمْ إِلَّا اللَّهُ ۚ جَاءَتْهُمْ رُسُلُهُم بِالْبَيِّنَاتِ فَرَدُّوا أَيْدِيَهُمْ فِي أَفْوَاهِهِمْ وَقَالُوا إِنَّا كَفَرْنَا بِمَا أُرْسِلْتُم بِهِ وَإِنَّا لَفِي شَكٍّ مِّمَّا تَدْعُونَنَا إِلَيْهِ مُرِيبٍ

Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya".


Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Ibrahim ayat 9 terletak di kata "Tsamud" dan "Ba'dihim". Boleh dipilih salah satu dari kedua tanda Waqaf Mu'anaqah di atas. Mushaf Indonesia mengganti kedua tanda Waqaf Mu'anaqah dengan waqaf Kafi.

10. QS Al-Qashash ayat 35
Terakhir, tanda Waqaf Mu'anaqah bisa ditemukan di QS Al-Qashash ayat 35 dan terdapat di Mushaf Standar Indonesia. Tidak terdapat di Mushaf Standar Madinah. Berikut ayat lengkapnya :

قَالَ سَنَشُدُّ عَضُدَكَ بِأَخِيكَ وَنَجْعَلُ لَكُمَا سُلْطَانًا فَلَا يَصِلُونَ إِلَيْكُمَا ۚ بِآيَاتِنَا أَنتُمَا وَمَنِ اتَّبَعَكُمَا الْغَالِبُونَ

Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang.

Tanda Waqaf Mu'anaqah di QS Al-Qashash ayat 35 terletak di kata "Ilaykuma" dan "Bi'aayaatina". Boleh dipilih salah satu dari kedua tanda Waqaf Mu'anaqah di atas. Mushaf Madianah mengganti tanda Waqaf Mu'anaqah dengan waqaf Jaiz pada tanda yang pertama.

Demikian artikel singkat mengenai "10 Waqaf Mu'anaqah dalam al-Quran" Masih ada beberapa Waqaf Mu'anaqah yang mungkin akan dijelaskan di artikel selanjutnya. Mushaf Standar Madinah yang dipakai bisa klik di sini, untuk Mushaf Standar Indonesia bisa klik di sini. Semoga bermanfaat.

Subscribe untuk mendapat email artikel terbaru:

2 Responses to "10 Waqaf Mu`anaqah dalam al-Quran"

  1. Alhamdulillaah menemukan artikel ini, sebelumnya saya kesulitan menemukan pasangan waqaf mu'anaqah di surah al-Maidah ayat 41 yang ternyata warna tintanya memudar. Terimakasih ilmunya, berkah selalu ☺️

    BalasHapus
  2. Alhamdulillaah menemukan artikel ini, sebelumnya saya kesulitan menemukan pasangan waqaf mu'anaqah di surah al-Maidah ayat 41 yang ternyata warna tintanya memudar. Terimakasih ilmunya, berkah selalu ☺️

    BalasHapus

Terima kasih telah membaca artikel ini. Bila berkenan, Anda bisa tinggalkan komentar. Semoga komentar-komentar baik Anda diberi balasan oleh Allah...