Metode Penafsiran Menurut Ridlwan Nasir

Menafsirkan al-Qur'an adalah kunci untuk membuka rahasia-rahasia yang tersimpan dalam al-Qur'an. Sejak zaman Nabi hingga sekarang, sudah tak terhitung berapa mufasir yang berusaha mengungkapkan makna al-Qur'an dari berbagai aspek dengan beragam metode penafsiran.

Metode penafsiran menurut Ridlwan Nasir dalam bukunya yang berjudul "Memahami Al-Qur'an", terbagi menjadi 4 (empat) segi atau sudut pandang yaitu segi sumber penafsiran, segi cara penjelasan, segi keluasan penjelasan, dan segi sasaran atau tertib ayat.

Oleh karena itu, beragam kitab tafsir dapat ditelisik penggunaan metode penafsirannya dengan 4 pembagian tadi. Menurutnya, hal ini dilakukan agar tidak membuat bingung orang yang ingin mempelajari sebuah kitab tafsir dengan berbagai macam aspek.

1. Sumber Penafsiran

Ditinjau dari segi sumber penafsiran, metode penafsiran terbagi menjadi 3 (tiga) yaitu tafsir bil Ma'tsur, tafsir bil Ra'y, dan tafsir bil Iqtiran. Menafsirkan al-Qur'an yang menggunakan sumber dari al-Qur'an, hadis, riwayat sahabat dan tabiin maka disebut tafsir bil Ma'tsur.

Sedangkan menafsirkan al-Qur'an yang menggunakan sumber-sumber berupa ijtihad, kebahasaan atau lughawi, teori ilmu pengetahuan, dan pendapat mufasir maka bisa dikategorikan sebagai metode tafsir bil Ra'y, yang merupakan kebalikan dari tafsir bil Ma'tsur.

Terakhir, metode tafsir bil Iqtiran adalah menafsirkan al-Qur'an dengan gabungan sumber antara tafsir bil Ma'tsur dan bil Ra'y. Metode jenis ketiga ini yang sering dipakai dalam tafsir modern yang memadukan kedua sumber tersebut.

2. Cara Penjelasan

Selanjutnya apabila dilihat dari segi cara penjelasan, maka metode penafsiran terbagi menjadi 2 (dua) yaitu metode bayani dan metode muqarin. Metode bayani adalah menafsirkan al-Qur'an dengan cara mendeskripsikan tanpa ada perbandingan pendapat maupun tarjih pendapat.

Sebaliknya, metode muqarin adalah menafsirkan al-Qur'an dengan cara membandingkan beberapa pendapat serta mentarjih pendapat. Yang mencolok dari metode muqarin adalah mufasir menekankan perbedaan antar pendapat atau riwayat.

3. Keluasan Penjelasan

Jika ditinjau dari segi keluasan penjelasan, maka metode penafsiran terbagi menjadi 2 (dua) yaitu metode tafsir ijmali dan metode tafsir ithnabi. Cara membedakan kedua metode ini cukup mudah yaitu dari segi jumlah uraian penafsirannya.

Apabila mufasir menafsirkan al-Qur'an dengan penjelasan yang ringkas, global, tidak mendalam, sehingga masyarakat awam dapat dengan mudah memahaminya maka metode tafsirnya adalah metode tafsir ijmali.

Sebaliknya, apabila mufasir menafsirkan al-Qur'an dengan penjelasan yang panjang lebar, mendalam, terperinci, dan dari berbagai sisi sehingga masyarakat awam cukup sulit untuk langsung memahaminya maka metode tafsirnya adalah metode tafsir ithnabi.

4. Urutan

Segi terakhir dari metode penafsiran menurut Ridlwan Nasir adalah dari segi urutan tertib ayat. Menurutnya, metode penafsiran dari segi ini terbagi menjadi 3 (tiga) macam yaitu metode tafsir tahlili, metode tafsir nuzuli, dan metode tafsir maudhu'i.

Jika mufasir menafsirkan al-Qur'an sesuai dengan urutan mushaf, yakni dari awal surat al-Fatihah hingga akhir surat an-Nas maka disebut metode tafsir tahlili. Namun jika mufasir menafsirkan al-Qur'an sesuai urutan turunnya wahyu maka disebut metode tafsir nuzuli.

Sedangkan jika mufasir menafsirkan al-Qur'an dengan mengumpulkan ayat-ayat tertentu yang disesuaikan dengan tema tertentu maka disebut metode tafsir maudhu'i. Misalnya menafsirkan ayat-ayat tentang taqwa, ekonomi, dan lain-lain.

Contoh Penerapan

Dari keempat metode penafsiran di atas, semuanya dipakai untuk menganalisis metode penafsiran dalam sebuah kitab tafsir. Misalnya metode penafsiran dalam kitab tafsir al-Baghawi yang juga menggunakan metode penafsiran perincian Ridlwan Nasir dikutip dari Jurnal al-Dzikra.

Dari segi sumber penafsiran, tafsir al-Baghawi menggunakan metode tafsir bil Iqtiran. Dari segi cara penjelasan menggunakan metode tafsir bayani. Dari segi keluasan penjelasan menggunakan metode tafsir ithnabi. Dan dari segi urutan maka menggunakan tafsir tahlili. Wallahu a'lam..

Subscribe untuk mendapat email artikel terbaru:

0 Response to "Metode Penafsiran Menurut Ridlwan Nasir"

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel ini. Bila berkenan, Anda bisa tinggalkan komentar. Semoga komentar-komentar baik Anda diberi balasan oleh Allah...