Contoh Gharib I'rab Al-Qur'an (Bag-1)

Ilmu I'rab al-Qur'an adalah suatu ilmu yang membahas uraian susunan ayat-ayat al-Qur'an yang didasarkan pada kaidah nahwu. Ditinjau dari segi kesulitannya, terdapat klasifikasi ilmu I'rab al-Qur'an yang sering disebut sebagai Gharib I'rab al-Qur'an.


Gharib I'rab al-Qur'an adalah pembahasan I'rab al-Qur'an yang sulit diurai dalam kaidah Nahwu, atau setidaknya terdapat beberapa pendapat dari para Ahli Nahwu terkait posisi atau kedudukan kata dalam al-Qur'an. Hal ini terjadi karena kemukjizatan al-Qur'an yang tidak bisa termuat dalam kaidah umum.

Artikel ini memuat kata-kata dalam ayat-ayat al-Qur'an yang memiliki beragam pendapat (wujuh) terkait susunan i'rabnya (gharib i'rab al-Qur'an) yang dikutip dari kitab I'rab al-Qur'an al-Karim karya Mahmud Sulaiman Yaqut, seorang ulama ahli bahasa dari Mesir.

I'rab Alif Lam Mim (QS Al-Baqarah ayat 1)

الٓمٓ

QS Al-Baqarah, sebagaimana diketahui, diawali dengan huruf muqatha'ah yang para mufasir juga memiliki beragam pendapat tentangnya. Meskipun banyak pula mufasir yang tidak menafsirkannya karena menurutnya termasuk ayat-ayat mutasyibat yang maknanya hanya diketahui oleh Allah.

Begitu pula dalam hal i'rab. Para ulama berbeda pendapat terkait susunan i'rab secara khusus dalam QS Al-Baqarah ayat 1 dan susunan i'rab secara umum untuk semua fawatihus suwar (huruf-huruf pembuka surat). Berikut beragam bentuk (wujuh) i'rabnya :

  1. Huruf-huruf muqatha'ah tidak ber-i'rab 
  2. Alif lam mim merupakan khabar, sedangkan mubtada' nya dibuang. Perkiraan (taqdir) nya : hadza alif lam mim (ini adalah alif lam mim).
  3. Alif lam mim merupakan mubtada', sedangkan khabar nya adalah ayat berikutnya.
  4. Alif lam mim merupakan maf'ul (objek) yang dibuang. Perkiraan (taqdir) nya : iqra' alif lam mim (bacalah alif lam mim).
  5. Alif lam mim dalam keadaan majrur yang disebabkan oleh huruf qasam (sumpah) yang dibuang. Perkiraan (taqdir) nya : wa alif lam mim (demi alif lam mim).

Demikian terdapat 5 (lima) bentuk kedudukan i'rab kata alif lam mim yang terdapat dalam QS Al-Baqarah ayat 1.

I'rab al-Aulayan (QS Al-Maidah ayat 107)

فَإِنْ عُثِرَ عَلَىٰٓ أَنَّهُمَا ٱسْتَحَقَّآ إِثْمًا فَـَٔاخَرَانِ يَقُومَانِ مَقَامَهُمَا مِنَ ٱلَّذِينَ ٱسْتَحَقَّ عَلَيْهِمُ ٱلْأَوْلَيَٰنِ فَيُقْسِمَانِ بِٱللَّهِ لَشَهَٰدَتُنَآ أَحَقُّ مِن شَهَٰدَتِهِمَا وَمَا ٱعْتَدَيْنَآ إِنَّآ إِذًا لَّمِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ

Para ulama juga berbeda pendapat terkait kedudukan i'rab untuk kata "al-Awlayan" dalam QS Al-Maidah ayat 107 yang berarti "dua orang yang lain". Sebagaimana diketahui bahwa kata al-Awlayan dalam bentuk marfu' namun berbeda kedudukannya. Berikut beragam bentuk (wujuh) i'rabnya :

  1. al-Awlayan merupakan khabar, sedangkan mubtada' nya dibuang. Perkiraan (taqdir) nya adalah huma al-awlayan.
  2. al-Awlayan merupakan mubtada', sedangkan khabar nya adalah "akharan".
  3. al-Awlayan merupakan fa'il dari "istahaqqa"
  4. al-Awlayan merupakan badal dari dhamir (kata ganti) dalam kata "yaquman"
  5. al-Awlayan merupakan sifat dari kata "akharan"

Demikian terdapat 5 (lima) bentuk kedudukan i'rab kata al-Aulayan (kata yang diberi latar belakang warna kuning) yang terdapat dalam QS Al-Maidah ayat 107.

I'rab Ulaika (QS Al-An'am ayat 70)

وَذَرِ ٱلَّذِينَ ٱتَّخَذُوا۟ دِينَهُمْ لَعِبًا وَلَهْوًا وَغَرَّتْهُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا ۚ وَذَكِّرْ بِهِۦٓ أَن تُبْسَلَ نَفْسٌۢ بِمَا كَسَبَتْ لَيْسَ لَهَا مِن دُونِ ٱللَّهِ وَلِىٌّ وَلَا شَفِيعٌ وَإِن تَعْدِلْ كُلَّ عَدْلٍ لَّا يُؤْخَذْ مِنْهَآ ۗ أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ أُبْسِلُوا۟ بِمَا كَسَبُوا۟ ۖ لَهُمْ شَرَابٌ مِّنْ حَمِيمٍ وَعَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْفُرُونَ

Dalam ayat di atas, terdapat 3 kata yang susunan atau kedudukan i'rab nya memiliki beberapa bentuk (wujuh), yaitu kata "Ulaika" artinya mereka, kata "Alladzina" artinya orang-orang, dan kata "Lahum Syarab" artinya bagi mereka ada minuman. Berikut beragam bentuk (wujuh) i'rabnya :

  1. Kata "ulaika" merupakan mubtada', sedangkan kata "alladzina" merupakan khabar. Untuk kalimat "lahum syarab" dalam bentuk nashab yang merupakan "hal".
  2. Kata "ulaika" merupakan mubtada', sedangkan kata "alladzina" merupakan badal. Untuk kalimat "lahum syarab" dalam bentuk rafa' yang merupakan khabar dari "ulaika".
  3. Kata "ulaika" merupakan mubtada', sedangkan kata "alladzina" merupakan khabar pertama. Untuk kalimat "lahum syarab" dalam bentuk rafa' yang merupakan khabar kedua dari "ulaika"

Demikian terdapat 3 (tiga) bentuk kedudukan i'rab antara kata ulaika, alladzina, dan lahum syarab (kata yang diberi latar belakang warna kuning) yang terdapat dalam QS Al-An'am ayat 70. Kata-kata gharib i'rab lainnya akan dibahas di bagian selanjutnya. Wallahu a'lam...

Subscribe untuk mendapat email artikel terbaru:

0 Response to "Contoh Gharib I'rab Al-Qur'an (Bag-1)"

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel ini. Bila berkenan, Anda bisa tinggalkan komentar. Semoga komentar-komentar baik Anda diberi balasan oleh Allah...