Mengenal Ilmu Fawashil Al-Quran

Salah satu pembahasan Ulumul Qur'an yang bisa dikatakan telah selesai atau sempurna pengembangannya adalah ilmu Fawashil al-Qur'an. Ilmu ini penting dipelajari oleh peminat ulumul Qur'an dengan beragam manfaatnya. Apa pengertian dari ilmu Fawashil al-Qur'an? Apa saja manfaat mempelajari ilmu ini? Dan bagaimana contoh pembahasannya?

Pengertian Ilmu Fawashil Al-Qur'an

Secara bahasa, ilmu Fawashil al-Qur'an terdiri dari dua kata yaitu Fawashil dan al-Qur'an. Fawashil merupakan jama' (bentuk plural) dari kata Fashilah yang berarti pemisah. Jika digabungkan dengan al-Qur'an maka secara singkat dipahami sebagai pemisah dalam al-Qur'an.

Secara istilah, ilmu Fawashil al-Qur'an sebagaimana dikutip dari kitab Mursyid al-Khilan ila Ma'rifat 'Add Ay al-Qur'an, adalah ilmu yang membahas perihal ayat-ayat al-Qur'an dari segi jumlah ayat-ayatnya dalam setiap surat, mana yang termasuk permulaan dan akhiran.

[BACA JUGA : MENGENAL ILMU I'RAB AL-QUR'AN]

Dengan kata lain, ilmu Fawashil al-Qur'an ini bisa disebut dengan ilmu penghitungan ayat al-Qur'an. Sebagaimana diketahui, penghitungan jumlah ayat al-Qur'an telah selesai dan disepakati sehingga ilmu ini bisa dikatakan telah rampung.

Sumber pendalaman terkait pengembangan Ilmu Fawashil Al-Qur'an berasal dari hadits-hadits Nabi dan atsar atsar sahabat yang berhubungan dengan Ru'us al-Ay (Kepala ayat) dan awalanya baik yang disepakati maupun yang berbeda.

Manfaat Ilmu Fawashil Al-Qur'an

Ada beberapa faedah atau manfaat yang diperoleh setelah mempelajari ilmu Fawashil al-Qur'an. Dengan kata lain, ilmu Fawashil Al-Qur'an ini merupakan hal yang urgen untuk dipelajari terutama bagi mereka yang memiliki minat Ulumul Qur'an.

Pertama, ilmu Fawashil Al-Qur'an dibutuhkan untuk sahnya shalat. Sebagaimana yang telah dijelaskan para Ulama fikih bahwasanya tidak sah shalatnya orang yang tidak hafal surat al-Fatihah. Sedangkan di dalam al-Fatihah itu ada tujuh ayat dengan perbedaan penghitungan.

Kedua, ilmu Fawashil Al-Qur'an berhubungan erat dengan ilmu Waqaf Ibtida'. Dikatakan bahwa waqaf yang disunnahkan adalah waqaf di akhir ayat. Tentunya penempatan dan penghitungan jumlah ayat memiliki kaitan dengan cara berhenti yang baik saat membaca al-Qur'an.

Ketiga, ilmu Fawashil Al-Qur'an dibutuhkan untuk membaca yang disunnahkan setelah bacaan al-Fatihah di dalam shalat. Sebagaimana ditetapkan para ulama bahwa sunnah membaca ayat al-Qur'an setelah al-Fatihah, minimal satu ayat panjang atau tiga ayat pendek.

Keempat, ilmu Fawashil Al-Qur'an dibutuhkan untuk sahnya khutbah. Sebagaimana diketahui bahwa dalam khutbah diwajibkan membaca satu ayat secara sempurna. Jika tidak mengetahui ilmu ini, maka dikhawatirkan ayat yang dibaca belum sempurna.

Kelima, ilmu Fawashil Al-Qur'an juga berkaitan dengan ilmu Qiraat terutama di bagian Imalah. Karena sebagian Imam Qiraat mewajibkan untuk membaca Imalah di setiap akhir ayat dalam surat-surat tertentu seperti surat Taha dan an-Najm.

[BACA JUGA : CARA MUDAH CEK MUSHAFMU JENIS APA]

Contoh Ilmu Fawashil Al-Qur'an

Sebelum memaparkan contoh ilmu Fawashil al-Qur'an, perlu diketahui bahwa mayoritas mushaf dengan bacaan Hafs memakai penghitungan madzhab al-Kufi dengan total ayat 6.236 ayat. Dan ini juga yang digunakan di Mushaf Standar Indonesia.

Di sini akan dijelaskan beberapa surat yang memiliki penghitungan ayat-ayat yang berbeda dengan al-Kufi sebagaimana dikutip dari kitab Mursyid al-Khilan ila Ma'rifat 'Add Ay al-Qur'an dan kitab al-Bayan fi Add Ay al-Qur'an. Untuk ayat yang terbagi dua diberi warna yang berbeda.

Surat An-Nas

Surat an-Nas sebagaimana kita ketahui berjumlah 6 ayat (madzhab al-Kufi). Namun dalam madzhab al-Makki dan as-Syami, surat an-Nas berjumlah 7 ayat dengan memisahkan ayat ke-4 menjadi dua bagian yaitu ayat ke-4 sampai kata "al-waswas". Sedangkan al-Khannas adalah ayat ke-5. 

مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ

Surat Al-Ikhlas

Surat al-Ikhlas sebagaimana kita ketahui berjumlah 4 ayat (madzhab al-Kufi). Namun dalam madzhab al-Makki dan as-Syami, surat al-Ikhlas berjumlah 5 ayat dengan memisahkan ayat ke-3 menjadi dua bagian yaitu ayat ke-3 sampai kata "lam yalid". Sedangkan walam yulad adalah ayat ke-5. 

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

Surat Quraisy

Surat Quraisy sebagaimana kita ketahui berjumlah 4 ayat (madzhab al-Kufi). Namun dalam madzhab al-Makki dan dua Madinah, surat Quraisy berjumlah 5 ayat dengan memisahkan ayat ke-4 menjadi dua bagian yaitu ayat ke-4 sampai kata "min ju'". Sedangkan wa amanahum min khouf adalah ayat ke-5.

ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ

Wallahu a'lam..

Subscribe untuk mendapat email artikel terbaru:

0 Response to "Mengenal Ilmu Fawashil Al-Quran"

Posting Komentar

Terima kasih telah membaca artikel ini. Bila berkenan, Anda bisa tinggalkan komentar. Semoga komentar-komentar baik Anda diberi balasan oleh Allah...